• Cara Menyembelih Binatang Menurut Syariat Islam


    Digg0 0 0 0


    Oleh
    Syaikh Salim bin Ali bin Rasyid Asy-Syubli 
    Syaikh Muhammad bin Khalifah bin Muhammad Ar-Rabah

    1. HARAM MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH
    Abu Thufail Amir bin Watsilah berkata : Aku berada di sisi Ali bin Abi Thalib, lalu datanglah seseorang menemuinya, orang itu bertanya : 'Apakah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ada merahasiakan sesuatu kepadamu?

    Abu Thufail berkata : Mendengar ucapan tersebut, Ali marah dan berkata : Tidaklah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam merahasiakan sesuatu kepadaku yang beliau sembunyikan dari manusia kecuali beliau telah menceritakan padaku empat perkara : Orang itu berkata : Apa itu yang Amirul Mukminin ?' Ali berkata : Beliau bersabda :

    Artinya : Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah dan Allah melaknat orang yang memberi tempat bagi orang yang membuat bid'ah dan Allah melaknat orang yang merubah tanda-tanda di bumi. [1]

    Maka tidak boleh menyembelih untuk selain Allah berdasarkan hadits ini dan hadits-hadits lainnya yang melarang dari semisal perbuatan tersebut. Adapun yang diperbuat oleh orang awam pada hari ini dengan menyembelih untuk para wali maka masuk dalam laknat yang disebutkan dalam hadits ini, karena sembelihan untuk wali adalah sembelihan untuk selain Allah.

    2. BERBUAT KASIH SAYANG KEPADA HEWAN (KAMBING)
    Dari Qurrah bin Iyyas Al-Muzani : Bahwa ada seorang lelaki berkata : Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mengasihi kambing jika aku menyembelihnya. Maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Jika engkau mengasihinya maka Allah merahmatinya".[2]

    3. BERBUAT BAIK (IHSAN) KETIKA MENYEMBELIH
    Dengan melakukan beberapa perkara :

    a. Menajamkan Parang
    Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu ia berkata : Dua hal yang aku hafal dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau berkata.

    Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dalam qishah,-pent) maka berbuat ihsanlah dalam cara membunuh dan jika kalian menyembelih maka berbuat ihsanlah dalam cara menyembelih, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan parangnya dan menyenangkan sembelihannya.[3]

    b. Menjauh Dari Penglihatan Kambing Ketika Menajamkan Parang
    Dalam hal ini ada beberapa hadits di antaranya.

    Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengamati seorang lelaki yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah perangnya sedangkan kambing tersebut memandang kepadanya, maka beliau mengatakan: "Tidaklah diterima hal ini. Apakah engkau ingin benar-benar mematikannya. (dalam riwayat lain : Apakah engkau ingin mematikannya dengan beberapa kematian)." [4]

    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata : "Jika salah seorang dari kalian menajamkan parangnya maka janganlah ia menajamkannya dalam keadaan kambing yang akan disembelih melihatnya". [5]

    c. Menggiring Kambing Ke Tempat Penyembelihan Dengan Baik
    Ibnu Sirin mengatakan bahwa Umar Radhiyallahu anhu melihat seseorang menyeret kambing untuk disembelih lalu ia memukulnya dengan pecut, maka Umar berkata dengan mencelanya : Giring hewan ini kepada kematian dengan baik. [5]

    d. Membaringkan Hewan Yang Akan Disembelih
    Aisyah Radhiyallahu 'anha menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk dibawakan kibas, lalu beliau mengambil kibas itu dan membaringkannya kemudian beliau Shallallahu alaihi wa sallam menyembelihnya. [6]

    Berkata Imam Nawawi dalam Syarhus Shahih Muslim (13/130) : Hadits ini menunjukkan sunnahnya membaringkan kambing ketika akan disembelih dan tidak boleh disembelih dalam keadaan kambing itu berdiri atau berlutut tetapi dalam keadaan berbaring karena lebih mudah bagi kambing tersebut dan hadits-hadits yang ada menuntunkan demikian juga kesepakatan kaum muslimin. Ulama sepakat dan juga amalan kaum muslimin bahwa hewan yang akan disembelih dibaringkan pada sisi kirinya karena cara ini lebih mudah bagi orang yang menyembelih dalam mengambil pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan dengan tangan kiri.

    e. Tempat (Bagian Tubuh) Yang Disembelih
    Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata : Penyembelihan dilakukan di sekitar kerongkongan dan labah. [7]

    Labah adalah lekuk yang ada di atas dada dan unta juga disembelih di daerah ini. [8]

    4. MENGHADAPKAN HEWAN SEMBELIHAN KE ARAH KIBLAT
    Nafi' menyatakan bahwa Ibnu Umar tidak suka memakan sembelihan yang ketika disembelih tidak diarahkan kearah kiblat. [8]

    5. MELETAKKAN TELAPAK KAKI DI ATAS SISI HEWAN SEMBELIHAN
    Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata.

    "Rasulullah menyembelih hewan kurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut" [9]

    6. TASMIYAH (MENGUCAPKAN BISMILLAH)
    Berdasarkan firman Allah Ta'ala : "Dan janganlah kalian memakan hewan-hewan yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaithan itu mewahyukan kepada wali-walinya (kawan-kawannya) untuk membantah kalian". [Al-An'am : 121]

    Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu berkata : "Rasulullah menyembelih hewan kurban dengan dua domba jantan. Beliau mengucap bismillah dan bertakbir.

    Dan dalam riwayat Muslim : Beliau mengatakan Bismillah wallahu Akbar.

    Siapa yang lupa untuk mengucap basmalah maka tidak apa-apa. Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma pernah ditanya tentang orang yang lupa bertasmiyah (membaca basmalah) maka beliau menjawab : Tidak apa-apa" [10]

    7. TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN TARING/GADING DAN KUKU KETIKA MENYEMBELIH KAMBING
    Dari Ubadah bin Rafi' dari kakeknya ia berkata : Ya Rasulullah, kami tidak memiliki pisau besar (untuk menyembelih). Maka beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. "Hewan yang telah dialirkan darahnya dengan menggunakan alat selain dzufur (kuku) dan sinn (taring/gading) maka makanlah. Adapun dzufur merupakan pisaunya bangsa Habasyah sedangkan sinn adalah idzam".[11]

    [Disalin dari kitab Ahkamul Maulud Fi Sunnatil Muthahharah, Edisi Indonesia Hukum Khusus Seputar Anak Dalam Sunnah Yang Suci, Penulis Salim bin Ali bin rasyid Asy-Syubli Abu Zur'ah dan Muhammad bin Khalifah bin Muhammad Ar-Rabah Abu Abdirrahman, Penerbit Pustaka Al-Haura]
  • 0 Comments:

    Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.

    PDF, Book, App, Islamic, Education...

    Search This Blog

    Subscribe Us

    Ad Space

    Responsive Advertisement

    Header Background

    Header Background
    Header Background Image. Ideal width 1600px with.

    About Us

    Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an... more →

    Category

    Categories

    Pengikut

    5/random/slider

    Profil Madrasah

    Profil Madrasah
    "Madrasah yang berusaha mewujudkan Lulusan yang Jujur dan Berkualitas, dengan Pembiasaan Mengamalkan Ajaran Agama (Akhlak Mulia) dan Pengenalan Dasar 2 Bahasa yaitu Arab dan Inggris."

    Tambah wawasan Pengetahun, disini!

    The biggest source of free photo-realistic mockup online

    Ads

    ads 600

    Kabar Madrasah

    5/recent/post-list

    Facebook

    Recent Posts

    3/random/post-list

    Kabar Madrasah

    3/madrasah/post-list

    BTricks

    Artikel Terkini:

    Subscribe Us

    JSON Variables

    belajar agama

    Subscribe Us

    TRENDING

    5/recent/post-list

    Popular Posts

    Popular Posts